Pada tulisan sebelumnya sudah ada beberapa objek wisata menarik di sekitar candi Prambanan, selanjutnya tempat berikut ini juga akan membahas mengenai objek wisata menarik di sekitar candi Prambanan sebab banyak sekali wisata yang terdapat di sekitar candi Prambanan. Berikut ini merupakan beberapa tempat yang bisa Anda kunjungi saat berwisata ke Yogyakarta atau saat Anda melakukan wisata ke Candi Prambanan, Anda bisa mampir ke tempat-tempat berikut ini.

Candi Banyunibo

Candi Banyunibo berada di dusun Cepit, desa Bokoharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Untuk pengunjung yang akan melihat keindahan dan keunikan candi Banyunibo bisa membayar tiket masuk sebesar Rp2.000,00/orang. Candi Banyunibo sendiri memiliki satu bangunan candi induk yang arahnya menghadap ke barat dan memiliki enam bangunan candi pewara atau candi kecil sebagai candi pendamping yang letaknya sebelah timur dan selatan dari candi induk. . Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 yaitu pada masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno. Ciri khas candi Banyunibo salah satunya terdapat stupa di bagian atas candi yang merupakan ciri khas dari agama Buddha. Candi ini juga awalnya ditemukan dalam keadaan runtuh yang kemudian digali dan mulai diteliti tahun 1940. Candi Banyunibo masih sangat jarang diketahui dan dikunjungi oleh wisatawan karena belum terlalu tereksplor dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya yang sama-sama berada di satu kawasan, seperti candi Prambanan dan candi Ratu Boko.

Situs Arca Gupolo

Pengunjung yang kebetulan sedang melakukan perjalanan ke candi Prambanan, atau bahkan sedang berkunjung ke candi Ijo dan candi Barong bisa datang ke sebuah situs yaitu Situs Arca Gupolo. Situs yang terletak di dekat candi Ijo dan candi Barong ini cukup unik dan merupakan kumpulan dari 7 buah arca dalam agama Hindu. Patung Agastya adalah patung yang ditemukan oleh penduduk setempat di area situs tersebut dan kemudian diberi nama Gupolo. Penduduk setempat percaya bahwa Gupolo adalah sebutan untuk arca yang ukurannya raksasa yang biasanya bertugas sebagai penjaga pintu. Situs arca Gupolo ini terletak di dusun Sambirejo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya berada di tengah hutan di ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai lokasi situs ini, pengunjung harus menitipkan kendaraannya di rumah warga kemudian bisa melanjutkan perjalanan yang sedikit mendaki dan menuruni bukit dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang cukup licin.

Candi Barong

Candi Barong merupakan candi dengan corak agama Hindu dan berada di sisi tenggara komplek candi Ratu Boko. Candi ini terletak di bukit bernama Batur Agung pada ketinggian kurang lebih 199 meter dari permukaan laut. Lokasi candi Barong ada di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Barong diperkirakan dibangun pada abad ke-9 dan merupakan peninggalan kerajaan Medang pada periode Mataram. Untuk menikmati candi Barong ini, pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang untuk wisatawan domestik dan Rp10.000,00/orang untuk wisatawan mancanegara. Jam operasional candi Barong dibuka setiap hari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Candi Kalasan

Candi Kalasan sering disebut juga dengan sebutan candi Tara karena bangunan candi ini konon dipersembahkan untuk Dewi Tara. Candi Kalasan berada di Jalan Raya Yogya – Solo, Suryatmajan, Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Kalasan ini memang belum terlalu populer dibandingkan dengan candi lain yang berada di sekitar Prambanan. Candi ini merupakan candi Budha tertua di Yogyakarta. Pengunjung akan dikenakan tarif Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Siapa yang tidak mengenal kemegahan candi Prambanan? Candi tercantik di dunia selalu menjadi destinasi utama pengunjung wisatawan di Yogyakarta. Akan tetapi, siapa sangka jika di sekitar candi Prambanan juga terdapat beberapa objek wisata yang tidak kalah menarik dan bisa menambah daftar kunjungan Anda selama berwisata ke Yogyakarta. Berikut ini merupakan beberapa tempat wisata yang lokasinya berada di sekitar candi Prambanan.

Candi Ijo

Candi Ijo ini merupakan kompleks candi Hindu yang lokasinya berada kurang lebih empat kilometer ke arah tenggara dari candi Ratu Boko atau kurang lebih sekitar 18 kilometer dari arah timur pusat kota Yogyakarta. Alamat lengkap candi Ijo berada di Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Ijo memiliki hamparan rumput hijau yang luas, sehingga waktu yang cocok untuk mengunjungi candi ini ialah saat pagi hari atau sore hari. Bagi pengunjung yang akan menikmati wisata candi Ijo dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional candi Ijo ialah pukul 06.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari. Anda bisa menikmati sunset yang indah dan duduk di atas hamparan rumput hijau yang luas.

Candi Ratu Boko

Wisata selanjutnya juga tidak kalah menarik, yaitu candi Ratu Boko. Candi ini berada di dataran tinggi, sehingga pemandangan di sekitar candi akan terlihat dengan jelas. Lokasi candi Ratu Boko ada di Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kompleks candi Ratu Boko ini bisa dibilang unik dan cocok digunakan untuk berfoto. Untuk menikmati wisata candi Ratu Boko ini, pengunjung berkategori wisatawan lokal akan dikenakan tarif Rp25.000,00/orang, kategori anak kecil usia 4 hingga 6 tahun dikenakan biaya Rp12.500,00/orang, sedangkan wisatawan asing dikenakan tarif USD. 13/orang. Jam operasional wisata candi Ratu Boko ini dibuka setiap hari dari Senin hingga Minggu pukul 06.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Tebing Breksi

Siapa sangka jika tempat bekas penambangan batu kapur bisa dijadikan sebagai tempat wisata yang menarik dan dilirik oleh para wisatawan karena penasaran dengan tempat ini. Tebing Breksi dahulu merupakan tempat penambangan batu kapur masyarakay sekitar yang kemudian mendapat larangan dari pihak pemerintah karena tidak boeh melakukan penambangan di daerah tersebut sehingga penambangan dihentikan. Akan tetapi, tempat ini bisa disulap oleh kreativitas masyarakat sekitar menjadi tempat wisata yang unik dan menarik. Alamat lengkap tempat wisata Tebing Breksi berada di Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk jam operasional wisata Tebing Breksi buka setiap hari. Tempat ini cocok digunakan untuk melihat sunset.

Candi Sambisari

Candi Sambisari ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seseorang bernama Karyowinangun saat mencangkul di sawah dan cangkul miliknya membentuk sebuah batu besar yang memiliki patahan di permukaannya. Karena penasaran, masyarakat dan Dinas Kepurbakalaan yang mengetahui hal itu kemudian menetapkan tempat tersebut sebagai suaka purbakala. Lokasi candi Sambisari ini berada di Jalan Sambisar Kadirojo, Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk masuk kawasan candi Sambisari, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang. Jam operasional candi Sambisari dibuka dari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari dan tutup pada hari Minggu.

Candi Plaosan

Tempat wisata candi Plaosan berada di Jalan Candi Plaosan, Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini merupakan candi Budha yang dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahuluan. Candi Plaosan ini terbagi dua, yaitu candi Plaosan Kidul dan candi Plaosan Lor. Biaya masuk candi Plaosan ialah sebesar Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional dibuka pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari.

Candi Banyunibo

Candi Banyunibo berada di dusun Cepit, desa Bokoharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Untuk pengunjung yang akan melihat keindahan dan keunikan candi Banyunibo bisa membayar tiket masuk sebesar Rp2.000,00/orang. Candi Banyunibo sendiri memiliki satu bangunan candi induk yang arahnya menghadap ke barat dan memiliki enam bangunan candi pewara atau candi kecil sebagai candi pendamping yang letaknya sebelah timur dan selatan dari candi induk. . Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 yaitu pada masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno. Ciri khas candi Banyunibo salah satunya terdapat stupa di bagian atas candi yang merupakan ciri khas dari agama Buddha. Candi ini juga awalnya ditemukan dalam keadaan runtuh yang kemudian digali dan mulai diteliti tahun 1940. Candi Banyunibo masih sangat jarang diketahui dan dikunjungi oleh wisatawan karena belum terlalu tereksplor dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya yang sama-sama berada di satu kawasan, seperti candi Prambanan dan candi Ratu Boko.

Situs Arca Gupolo

Pengunjung yang kebetulan sedang melakukan perjalanan ke candi Prambanan, atau bahkan sedang berkunjung ke candi Ijo dan candi Barong bisa datang ke sebuah situs yaitu Situs Arca Gupolo. Situs yang terletak di dekat candi Ijo dan candi Barong ini cukup unik dan merupakan kumpulan dari 7 buah arca dalam agama Hindu. Patung Agastya adalah patung yang ditemukan oleh penduduk setempat di area situs tersebut dan kemudian diberi nama Gupolo. Penduduk setempat percaya bahwa Gupolo adalah sebutan untuk arca yang ukurannya raksasa yang biasanya bertugas sebagai penjaga pintu. Situs arca Gupolo ini terletak di dusun Sambirejo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya berada di tengah hutan di ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai lokasi situs ini, pengunjung harus menitipkan kendaraannya di rumah warga kemudian bisa melanjutkan perjalanan yang sedikit mendaki dan menuruni bukit dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang cukup licin.

Candi Barong

Candi Barong merupakan candi dengan corak agama Hindu dan berada di sisi tenggara komplek candi Ratu Boko. Candi ini terletak di bukit bernama Batur Agung pada ketinggian kurang lebih 199 meter dari permukaan laut. Lokasi candi Barong ada di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Barong diperkirakan dibangun pada abad ke-9 dan merupakan peninggalan kerajaan Medang pada periode Mataram. Untuk menikmati candi Barong ini, pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang untuk wisatawan domestik dan Rp10.000,00/orang untuk wisatawan mancanegara. Jam operasional candi Barong dibuka setiap hari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Candi Kalasan

Candi Kalasan sering disebut juga dengan sebutan candi Tara karena bangunan candi ini konon dipersembahkan untuk Dewi Tara. Candi Kalasan berada di Jalan Raya Yogya – Solo, Suryatmajan, Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Kalasan ini memang belum terlalu populer dibandingkan dengan candi lain yang berada di sekitar Prambanan. Candi ini merupakan candi Budha tertua di Yogyakarta. Pengunjung akan dikenakan tarif Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Yogyakarta memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak didapatkan saat kita berkunjung ke daerah lainnya. Banyak tempat-tempat wisata peninggalan kerajaan yang masih ada hingga saat ini. Jika datang ke Yogyakarta untuk berlibur, jangan lupa untuk mengunjungi sebuah Istana Air atau yang biasa disebut Tamansari Yogyakarta. Tamansari dikenal juga sebagai tempat pemandian raja-raja Yogya pada zaman dahulu. Banyak sekali kolam-kolam yang dulunya digunakan sebagai tempat mandi. Memang tempat ini sangat kental dengan unsur sejarah budaya peninggalan zaman dahulu di Yogyakarta pada masa kejayaan Keraton Ngayogyakarta. Gaya arsitektur bangunan Tamansari adalah berbentuk Jawa klasik dan menyerupai bangunan lama yang menyimpan nilai sejarah.

Lokasi Tamansari ada di Jalan Nogosari No.6, Patehan, Keraton, Kota Yogyakarta, Daerah Yogyakarta. Untuk tiket masuk kawasan Tamansari dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang untuk wisatawan domestik dan Rp7.500,00/orang untuk wisatawan mancanegara. Jam operasional Tamansari dimulai dari pukul 08.00 hingga pukul 15.30 WIB setiap hari. Beberapa spot tempat yang ada di Tamansari ini diantaranya ialah taman, kolam pemandian, terowongan bawah tanah, menara, benteng, dan lainnya yang pasti semuanya adalah peninggalan zaman dahulu yang masih ada saat ini. Bagi pengunjung yang membutuhkan pemandu wisata untuk menemani perjalanan Anda selama berkeliling Tamansari, di tempat ini juga banyak pemandu-pemandu wisata yang siap menemani perjalanan Anda. Tarif pemandu wisata berkisar antara Rp10.000,00 sampai Rp20.000,00.

Tamansari ini digunakan pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono I dan memiliki luas tanah sebesar kurang lebih 10 hektar. Isi dari Tamansari ini ialah gedung-gedung yang menjadi bangunan peninggalan masa itu, kolam pemandian, kanal air, danau buatan, jembatan gantung, lorong bawah air, dan pulau buatan. Secara garis besar, Tamansari dibagi menjadi empat bagian bangunan utama. Bagian pertama dari Tamansari ialah sebuah danau buatan yang letaknya ada di sebelah barat. Bagian kedua dari Tamansari ini berupa bangunan yang dinamakan Pemandian Umbul Binangun yang lokasinya ada di sebelah selatan danau buatan. Bagian ketiga dari Tamansari ini berupa Kolam Garjitawati dan Pasarean Ledok Sari yang lokasinya ada di selatan bagian kedua, yaitu Pemandian Umbul Binangun. Selanjutnya, bagian terakhir atau bagian keempat dari Tamansari ini dimulai dari sebelah timur bagian pertama dan kedua, kemudian meluas lagi ke arah timur hingga ke tenggara bangunan kompleks Magangan.

Bagi Anda yang masih bingung untuk mengunjungi Tamansari Yogyakarta, tidak perlu khawatir. Lokasi Tamansari terletak tidak jauh dari Keraton Yogyakarta sekitar kurang lebih 1 kilometer. Selain itu, Tamansari juga dekat dengan Alun-alun Selatan Kota Yogyakarta. Anda yang datang dari Jalan Malioboro bisa berkendara ke arah selatan atau tepatnya ke arah Keraton Ngayogyakarta atau bisa juga menuju Alun-alun Utara Kota Yogyakarta. Setelah sampai di Alun-alun Utara, Anda bisa mengambil jalan di sebelah barat alun-alun hingga menemukan perempatan pertama, kemudian belok ke kiri dan terus mengikuti jalan itu. Jika Anda masih merasa bingung juga, Anda bisa menggunakan jasa becak dari area Keraton Yogyakarta menuju Tamansari dengan tarif sekitar Rp10.000,00/perjalanan, maka becak yang Anda tumpangi akan langsung mengantarkan Anda menuju lokasi. Selain itu, kelebihan yang didapatkan jika Anda menaiki jasa becak, Anda bisa menikmati bangunan-bangunan tua yang ada di sekitar dan sekeliling perjalanan Anda selama menuju ke Tamansari, seperti benteng, bangunan klasik khas Jawa, dan lainnya. Beberapa fasilitas yang ditawarkan di Tamansari di antaranya ialah tempat parkir, toko cinderamata, toilet umum, tempat ibadah, penginapan, pemandu wisata, dan lainnya.

Siapa yang tidak mengenal sunset? Pasti Anda semua sudah tidak asing dengan kata tersebut. Sunset adalah fenomena matahari terbenam. Banyak orang mengabadikan momen ini dengan berfoto karena keindahan tersendiri yang bisa didapatkan. Untuk dapat menikmati sunset yang indah, kita harus mengetahui spot-spot menarik yang cocok dijadikan tempat untuk mengabadikan sunset. Di Yogyakarta, banyak sekali tempat atau spot yang cocok dijadikan untuk momen mengabadian sunset. Berikut ini merupakan spot menarik yang bisa ditemui jika Anda berkunjung ke Yogyakarta untuk menikmati sunset di sini.

Kalibiru

Kalibiru merupakan sebuah kawasan di Pegunungan Menoreh yang menghadirkan pemandangan berupa hutan wisata. Lokasi Kalibiru ada di Desa Kalibiru, Kecamatan Kokap, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, di. Yogyakarta. Kalibiru menghadirkan suasana senja yang begitu cantik dan memukau. Selain itu, banyak sekali spot-spot foto yang disediakan di temat ini. Dari tempat Kalibiru ini, Anda juga dapat melihat Waduk Sermo dari kejauhan ang dikelilingi perbukitan.

Embung Nglanggeran

Embung Nglanggeran merupakan tempat yang sangat unik dan menarik untuk menikmati senja, karena di tempat ini Anda bisa menikmati pemandangan sunset di sebuah danau buatan di atas bukit. Lokasi Embung Nglanggeran ini ada di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidu, Yogyakarta. Letak Embung Nglanggeran ini juga tidak jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Karena keduanya sama-sama menghadirkan tempat yang cocok untuk menikmati senja, Anda dapat memilih akan berburu senja ke Embung Nglanggeran atau Gunung Api Purba. Jika bingung, Anda bisa juga menikmati sunrise atau matahari terbit di Gunung Api Purba dan menikmati sunset di Embung Nglanggeran., begitu pun bisa sebaliknya.

Bukit Bintang

Walaupun tempat yang digunakan untuk berburu sunset di Bukit Bintang ini sederhana, tetapi ada suasana tersendiri yang unik dan menarik hingga Anda terpukau dengan tempat ini kala menikmati senja. Bukit Bintang ini adalah tempat nongkrong yang tempatnya berada di perbukita Patuk, Jalan Raya Wonosari – Yogyakarta. Bisa dibilang Anda akan menikmati suasana senja di pinggir trotoar jalan besar ditemani secangkir kopi agar suasana menjadi lebih syahdu. Banyak anak muda yang datang di sini untuk menikmati sunset yang sederhana.

Pantai Glagah Indah

Selain Kalibiru, Kulonprogo juga punya tempat lain untuk menikmati sunset yang indah. Salah satunya di Pantai Glagah Indah atau biasa disebut dengan sebutan  Pantai Glagah saja. Lokasi pantai Glagah ini terletak di desa Glagah, kecamatan Temon, kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jarak dari pusat kota Yogyakarta kurang lebih 40 kilometer ke arah barat, sedangkan jarak dari ibukota kabupaten Kulonprogo kurang lebih 15 kilometer ke arah barat. Hal yang paling dinantikan pengunjung dari keindahan pantai Glagah adalah saat sunset atau pemandangan matahari tenggelam tiba. Pengunjung bisa menikmati sunset dengan jelas di pantai ini. Jangan lupa untuk mengabadikan momen sunset yan indah tersebut ketika Anda berkunjung di saat sore hari hari menjelang waktu petang.

Candi Abang

Tempat yang selanjutnya ini juga cukup unik, karena memang waktu yang tepat untuk datang ke candi Abang ini ialah saat pagi hari ataupun sore hari. Candi Abang sering disebut dengan bukit telletubies karena tempatnya menyerupai sebuah bukit. Tempat ini cocok dijadikan sebagai tempat untuk menikmati sunset di Yogyakarta. Lokasi candi Abang berada di Dusun Sentorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kota Yogyakarta dikenal dengan kota yang selalu hidup. Banyak aktivitas yang dilakukan pada malam hari. Kota Yogyakarta selalu hidup setiap saat, bahkan semakin malam kehidupan di Yogyakarta semakin asyik. Jika Anda ingin menikmati kota Yogyakarta pada malam hari, tidak ada salahnya untuk datang dan bersantai sambil menikmati suasana sekitar di beberapa tempat di bawah ini.

Tugu Yogyakarta

Tugu Yogyakarta merupakan salah satu ikon dan landmark kota Yogyakarta yang sangat populer di kalangan wisatawan. Banyak yang menjadikan tempat ini sebagai tempat bersantai dan bercengkrama bersama kawan-kawan maupun keluarga. Banyak juga yang memilih mengabadikan momen untuk berfoto di tugu yang berdiri di jantung kota Yogyakarta. Lokasi tugu Yogyakarta ada di tengah perempatan antara Jalan Mangkubumi, Jalan Diponegoro, Jalan AM. Sangaji, dan Jalan Jenderal Sudirman. Lokasi ini begitu ramai pada malam hari dan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapapun yang datang ke sini.

Jalan Malioboro

Siapa yang tidak mengenal Jalan Malioboro saat berkunjung ke Yogyakarta. Jalan Malioboro merupakan jalan paling legendaris dan paling populer di Yogyakarta. Deretan pedagang kaki lima dan deretan toko-toko pernak-pernik, pakaian, dan gerai makanan turut mewarnai kehidupan di jalan Malioboro ini. Jalan Malioboro tidak pernah sepi dari pengunjung dan selalu ramai dikunjungi. Bahkan banyak yang mengatakan jika datang ke Yogyakarta belum lengkap rasanya jika belum mampir ke jalan yang satu ini.

Titik Nol Kilometer

Tempat menarik selanjutnya dan menjadi spot asyik di kota Yogyakarta ialah titik nol kilometer. Lokasi tempat ini berada di ujung jalan Malioboro yang terdapat di Perempatan Kantor Pos Besar. Lebih tepatnya berada di titik pertemuan empat jalan, yaitu Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jalan KH. Ahmad Dahlan, Jalan Trikota, dan Jalan Senopati. Bagi kamu yang datang ke sini pada malam hari, bisa duduk-duduk santai sambil menikmati makanan atau minuman yang dijual di sekitar, seperti wedhang ronde, sate ayam, dan lainnya.

Alun-alun Kidul (Alun-alun Selatan)

Alun-alun Kidul sering disingkat dan disebut dengan nama Alkid merupakan sebuah lapangan yang lokasinya ada di bagian selatan kompleks Keraton Ngayogyakarta. Jika Anda datang ke Alkid pada malam Minggu atau malam hari libur, tempat ini akan sangat ramai dengan pengunjung. Banyak pedaganag dan warung jajanan yang bisa menjadi referensi untuk menemani Anda menikmati suasana di alun-alun kidul. Jajanan khas yang ada di sana di antaranya seperti wedhang ronde, jagung bakar, warung makan lesehan, dan lainnya. Anda juga bisa menyewa sepeda hias dan berkeliling alun-alun sebanyak satu putaran. Dijamin liburan Anda akan berkesan jika datang ke tempat ini.

Alun-alun Utara

Alun-alun Utara sering disingkat dan disebut dengan Altar. Lokasinya berada di bagian utara KeratonNgayogyakarta, lebih tepatnya berada persis di depan Keraton Ngayogyakarta bagian depan. Meski tidak seramai dengan Alkid, Altar juga memiliki tempat yang luas dan cocok untuk bersantai dan berkumpul dengan kawan maupun keluarga sambil menikmati suasana di sekitar. Anda juga bisa menikmati jajanan wedhang ronde, jagung bakar, dan lainnya yang juga ada di Altar. Selain itu, tempat ini juga kerap dijadikan sebagai tempat Sekaten dan tempat diselenggarakannya pasar malam Sekaten. Banyak sekali arena permainan, penjual makanan dan minuman, serta berbagai pakaian dan pernak-pernik yang ada saat dilaksanakan pasar malem Sekaten.