Kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan selalu memilik daya tarik tersendiri sehingga banyak pengunjung yang ingin datang dan menikmati keseruan di sebuah hutan yang dipenuhi oleh tumbuhan pinus ini. Jaraknya yang tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta ini, bisa ditempuh kurang lebih sekitar satu jam perjalanan, bisa dijadikan referensi perjalanan wisata Anda saat berkunjung ke Yogyakarta. Akan tetapi, selain Hutan Pinus Mangunan, masih ada beberapa tempat di sekitar Hutan Pinus Mangunan yang dijadikan tempat wisata unik. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi yang lokasinya berada di sekitar Hutan Pinus Mangunan.

Puncak Becici

Karena lokasi Hutan Pinus Mangunan ada di dataran tinggi, maka tempat wisata di sekitarnya juga berada di puncak bukit atau berada di dataran tinggi. Puncak Becici merupakan sebuah bukit yang menghadirkan pemandangan hijau dengan udara yang begitu sejuk dan segar dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari tempat wisata Hutan Pinus Mangunan. Puncak Becici berada di Dusun Gunung Cilik, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bukit yang dikembangkan enjadi tempat wisata ini memilik daya tarik tersendiri bagi siapapun yang berkunjung. Selain itu, tempat ini merupakan spot menarik yang cocok untuk mengabadikan momen sunset.  Bagi pengunjung yang akan menikmati suasana dan pemandangan di Puncak Becici ini tidak dikenakan biaya tiket masuk dan hanya membayar tiket parkir kendaraan.

Kebun Buah Mangunan

Kebun Buah Mangunan ini berada di Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat wisata ini menghadirkan pemandangan nan hijau yang membuat nyaman ditambah dengan udaranya yang sejuk dan alami. Meskipun nama tempat wisata ini ialah Kebun Buah Mangunan, tetapi pohon-pohon buah yang tumbuh di sekitar sini hanyalah pohon belimbing dan pohon rambutan. Fokus utama dari tempat wisata Kebun Buah Mangunan ini ialah gardu pandang yang keberadaan terdapat di atas bukit dan menjadi salah satu temat atau spot menarik dan terbaik yang dapat digunakan untuk melihat Geopark Gunung Sewu. Selain itu, Kebun Buah Mangunan juga dijadikan sebagai salah satu spot terbaik untuk melihat sunrise maupun sunset yang cantik di Yogyakarta. Untuk pengunjung yang akan menikmati pemandangan alam di Kebuh Buah Mangunan, akan dikenakan biaya atau tiket masuk sebesar Rp.5.000,00/orang, sedangkan ja operasional kawasan wisata Kebun Buah Mangunan dibuka pukul 04.30 hingga pukul 18.00 WIB setiap hari dari Senin hingga Minggu.

Bukit Panguk

Bukit Panguk ini lokasinya berada di desa yang sama dengan tempat wisata Kebun Buah Mangunan, di padukuhan Kediwung, Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemandangan yang akan Anda dapatkan saat mengunjungi Bukit Panguk sama dengan saat Anda mampir ke Kebun Buah Mangunan, yaitu pemandangan alam nan hijau dari Geopark Gunung Sewu. Jika Anda mengunjungi Bukit Panguk pada pagi hari sekaligus untuk menikmati momen sunrise, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan kabut yang menyelimuti kawasan Geopark Gunung Sewu.

Hutan Pinus Pengger

Nama Hutan Pinus Pengger ini mungkin belum begitu familiar di telingan wisatawan jika dibandingkan dengan Hutan Pinus Mangunan. Padahal lokasinya berada di kawasan yang sama denganh Hutan Pinus Mangunan dengan jarak kurang lebih 4 kilometer. Pengunjung yang datang ke tempat ini biasanya malam hari, karena ada sebuah spot di dekat pendopo yang menghadirkan pemandangan indah seperti di Bukit Bintang, Pathuk, Yogyakarta. Fasilitas yang ada di Hutan Pinus Pengger ini juga sudah terbilang lengkap, di antaranya gazebo, warung sederhana, mushala, toilet umum, ayunan, tempat duduk nyaman dari pohon pinus yang sudah mati

 

Siapa yang tidak mengenal sunset? Pasti Anda semua sudah tidak asing dengan kata tersebut. Sunset adalah fenomena matahari terbenam. Banyak orang mengabadikan momen ini dengan berfoto karena keindahan tersendiri yang bisa didapatkan. Untuk dapat menikmati sunset yang indah, kita harus mengetahui spot-spot menarik yang cocok dijadikan tempat untuk mengabadikan sunset. Di Yogyakarta, banyak sekali tempat atau spot yang cocok dijadikan untuk momen mengabadian sunset. Berikut ini merupakan spot menarik yang bisa ditemui jika Anda berkunjung ke Yogyakarta untuk menikmati sunset di sini.

Kalibiru

Kalibiru merupakan sebuah kawasan di Pegunungan Menoreh yang menghadirkan pemandangan berupa hutan wisata. Lokasi Kalibiru ada di Desa Kalibiru, Kecamatan Kokap, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, di. Yogyakarta. Kalibiru menghadirkan suasana senja yang begitu cantik dan memukau. Selain itu, banyak sekali spot-spot foto yang disediakan di temat ini. Dari tempat Kalibiru ini, Anda juga dapat melihat Waduk Sermo dari kejauhan ang dikelilingi perbukitan.

Embung Nglanggeran

Embung Nglanggeran merupakan tempat yang sangat unik dan menarik untuk menikmati senja, karena di tempat ini Anda bisa menikmati pemandangan sunset di sebuah danau buatan di atas bukit. Lokasi Embung Nglanggeran ini ada di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidu, Yogyakarta. Letak Embung Nglanggeran ini juga tidak jauh dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Karena keduanya sama-sama menghadirkan tempat yang cocok untuk menikmati senja, Anda dapat memilih akan berburu senja ke Embung Nglanggeran atau Gunung Api Purba. Jika bingung, Anda bisa juga menikmati sunrise atau matahari terbit di Gunung Api Purba dan menikmati sunset di Embung Nglanggeran., begitu pun bisa sebaliknya.

Bukit Bintang

Walaupun tempat yang digunakan untuk berburu sunset di Bukit Bintang ini sederhana, tetapi ada suasana tersendiri yang unik dan menarik hingga Anda terpukau dengan tempat ini kala menikmati senja. Bukit Bintang ini adalah tempat nongkrong yang tempatnya berada di perbukita Patuk, Jalan Raya Wonosari – Yogyakarta. Bisa dibilang Anda akan menikmati suasana senja di pinggir trotoar jalan besar ditemani secangkir kopi agar suasana menjadi lebih syahdu. Banyak anak muda yang datang di sini untuk menikmati sunset yang sederhana.

Pantai Glagah Indah

Selain Kalibiru, Kulonprogo juga punya tempat lain untuk menikmati sunset yang indah. Salah satunya di Pantai Glagah Indah atau biasa disebut dengan sebutan  Pantai Glagah saja. Lokasi pantai Glagah ini terletak di desa Glagah, kecamatan Temon, kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Jarak dari pusat kota Yogyakarta kurang lebih 40 kilometer ke arah barat, sedangkan jarak dari ibukota kabupaten Kulonprogo kurang lebih 15 kilometer ke arah barat. Hal yang paling dinantikan pengunjung dari keindahan pantai Glagah adalah saat sunset atau pemandangan matahari tenggelam tiba. Pengunjung bisa menikmati sunset dengan jelas di pantai ini. Jangan lupa untuk mengabadikan momen sunset yan indah tersebut ketika Anda berkunjung di saat sore hari hari menjelang waktu petang.

Candi Abang

Tempat yang selanjutnya ini juga cukup unik, karena memang waktu yang tepat untuk datang ke candi Abang ini ialah saat pagi hari ataupun sore hari. Candi Abang sering disebut dengan bukit telletubies karena tempatnya menyerupai sebuah bukit. Tempat ini cocok dijadikan sebagai tempat untuk menikmati sunset di Yogyakarta. Lokasi candi Abang berada di Dusun Sentorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Banyak tempat wisata seru dan unik yang ditawarkan jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, khususnya wisata alam. Bagi Anda yang ingin merasakan keseruan baru, yaitu bermain dengan alam, dapat mengunjungi sebuah wisata yang masih terbilang baru dan belum terlalu ramai dikunjungi. Tempat itu ialah Embung Batara Sriten yang letaknya ada di Kabupaten Gunung Kidul, DI.Yogyakarta. Embung Batar Sriten sebenarnya hampir sama dengan Embung Nglanggeran, yaitu embung yang lokasinya juga berada di Kabupaten Gunung Kidul, tetapi embung Batara Sriten berada di tempat ketinggian yang tingginya melebihi dari embung Nglanggeran.

Orang-orang yang mendengar atau menyebut nama tempat wisata embung ini seolah-olah mengingatkan pada nama dari dewa-dewi tertentu. Penamaan lokasi wisata embung Batara Sriten ini diambil dari sebuah singkatan dari nama lokasi embung tersebut, yaitu pegunungan Baturagung Utara yang disingkat sebagai Batara, sedangkan lokasi dari embung tersebut ada di Padukuhan Sriten sehingga namanya menjadi embung Batara Sriten. Lokasi embung Batara Sriten ada di Bukit Sumilir, Dusun Sriten, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, DI. Yogyakarta. Jarak tempuh yang bisa dilalui oleh pengunjung jika berangkat dari pusat kota Yogyakarta ialah kurang lebih selama 1,5 jam, tergantung dari kecepatan kendaraan.

Perlu diingatkan juga, bagi pengunjung yang akan menuju jalan ke arah embung Batara Sriten untuk berhati-hati karena jalan yang dilalui rumit. Sebelum pengunjung melakukan perjalanan ke sini, sebaiknya cek kondisi kendaraan yang akan dipakai untuk merasakan jalanan ekstrem dan tanjakan curam. Anda akan merasakan sensasi perjalanan sebelum sampai ke lokasi dengan melewati jalan tanjakan yang tinggi dan berliku-liku. Jalan yang tidak rata dan berbatu akan dilewati, sehingga Anda perlu berhati-hati. Sampai di lokasi, pengunjung akan melewati loket tiket pembayaran untuk masuk ke embung Batara Sriten. Untuk dapat menikmati suasana di embung Batara Sriten, pengunjung akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp3.000,00/orang, sedangkan untuk parkir motor sebesar Rp2.000,00/kendaraan dan parkir mobil sebesar Rp10.000,0/kendaraan. Embung Batara Sriten buka pukul 05.00 dan tutup pukul 18.00 WIB.

Pengunjung yang datang akan disuguhkan pemandangan indah dari embung atau danau buatan di atas ketinggian tertentu dalam kisah pewayangan Jawa. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati sunrise maupun sunset jika cuaca sedang cerah. Terlihat dari atas ketinggian, yaitu wisata waduk Gajah Mungkur dan hijaunya alam di Gunung Kidul. Bagi Anda yang ingin menikmati pemandangan di sekitar embung Batara Sriten, bisa juga duduk-duduk santai di gazebo yang telah disediakan. Fasilitas yang ada di embung Batara Sriten juga terbilang lengkap, di antaranya area parkir luas, toilet umum, dan warung makanan serta minuman yang disediakan jika pengunjung merasa lapar dan atau haus.

Tempat yang baru diresmikan oleh Sultan Hamengku Buwono X pada September 2014 ini juga memiliki spot-spot menarik untuk berfoto. Bila cuaca sedang cerah, Anda bisa mendapatkan hasil yang terbaik dari kamera Anda saat berfoto di spot foto embung Batara Sriten. Selain itu, karena tempatnya yang tinggi, hal itu membuat embung Batara Sriten cocok untuk dijadikan tempat olahraga Paralayang. Pengunjung akan merasakan pengalaman baru dan seru yang didapatkan dari tempat wisata embung Batara Sriten ini. Dimulai dari perjuangan menuju tempat lokasi hingga menikmati bisa menikmati indahnya embung Batara Sriten dan daerah Gunung Kidul dari atas ketinggian tertentu.

Gunung Kidul adalah salah satu kabupaten di provinsi DI. Yogyakarta yang menyimpan banyak kekayaan alam. Banyak wisata alamyang masih alami dan patut untuk dikunjungi. Wisata alam yang ada di Gunung Kidul masih terbilang asli dan belum banyak dijamah oleh wisatawan, sehingga cocok untuk menghilangkan penatdari rutinitas yang melelahkan. Salah satu tempat wisata unik di Gunung Kidul yang wajib dikunjungi adalah Embung Nglanggeran.

Sunset di Embung Nglanggeran

 Embung Nglanggeran adalah wisata alam yang berada di atas ketinggian di daerah Gunung Kidul. Pada awalnya tempat di situ merupakan bukit biasa, kemudian Pemkab Gunung Kidul berinisiatif untuk membuat sebuah embung yang berada di atas bukit tersebut, sehingga dibangunlah tempat wisaa Embung Nglanggeran yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang datang berkunjung. Keunikan yang lain juga dapat dirasakan, seperti hijaunya alam sekitar dan pemandangan yang indah. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat Gunung Api Nglanggeran yang berada di seberang tempat embung Nglanggeran berada dan masih menjadi tempat pendakian para wisatawan.

 Lokasi wisata Embung Nglanggeran ada di desa Nglanggeran, kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Akses menuju lokasi tidak begitu sulit, karena jalan sudah diaspal halus sehingga memudahkan pengunjung yang akan datang ke sana. Pengunjung yang berasal dari kota Yogyakarta bisa menuju ke jalan Jogja – Wonosari, kemudian naik terus hingga ke daerah Pathuk sampai menemukan plang menuju arah Embung Nglanggeran atau Gunung Api Purba Nglanggeran, pengunjung hanya tinggal mengikuti jalan menuju lokasi karena banyak petunjuk arah menuju Embung Nglanggeran. Perjalanan dari kota Yogyakarta menuju Embung Nglanggeran memerlukan waktu sekitar 45 menit. Pengunjung yang ingin menikmati suasana alam di Embung Nglanggeran akan dikenakan tarif Rp10.000,00/orang dan tarif parkir kendaraan untuk sepeda motor sebesar Rp2.000,00/kendaraan dan mobil Rp5.000,00/kendaraan.

 Pengunjung yang datang dan akan langsung menuju embung yang berada di atas bukit harus menaiki tangga atau jalan setapak menuju atas. Sesampainya di atas, pegunjung akan bisa langsung merasakan keindahan alam dari atas bukit. Di beberapa sudut juga disediakan gazebo yang dapat digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan alam sekitar dengan semilir angin yang kencang. Sesekali ikan-ikan kecil juga sering muncul dan berenang ke tepian embung. Waktu yang cocok untuk berkunjung ke Embung Nglanggeran ialah sore hari menuju petang, karena pengunjung bisa langsung melihat momen matahari tenggelam atau sunset yang sangat indah. Pengunjung juga bisa datang pada pagi hari untuk menikmati matahari terbit atau sunrise yang begitu indah. Selain itu, pengunjung yang ingin mengabadikan momen di sana akan mendapatkan hasil foto yang bagus jika datang saat udara sedang cerah.

Pengunjung yang datang ke Embung harus selalu mematuhi peraturan yang ada agar keadaan sekitar tetap terjaga dan tidak rusak. Pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarangn dan melempar serta mengambil suatu apapun yang ada di embung. Fasilitas yang ada di sini juga cukup lengkap dan memadai seperti area parkir yang luas, toilet umum, mushala, warung-warung yang menyediakan makanan serta minuman, dan gazebo atau pendopo untuk beristirahat sekaligus bersantai. Pengunjung yang ingin membawa buah tangan khas Nglanggeran dapat membeli oleh-oleh seperti cokelat khas Nglanggeran karena kawasan Nglanggeran terkenal dengan produksi cokelat. Banyak olahan cokelat khas Nglanggeran yang bisa Anda bawa sebagai oleh-oleh seperti permen cokelat, minuman, dan varian lainnya yang bisa dibeli di Taman Teknologi Pertanian yang lokasinya juga masih berada di satu kawasan wisata Embung Nglanggeran.

Kabupaten Gunung Kidul di Yogyakarta memilki segudang tempat wisata alam yang menarik. Lokasinya yang masih alami dan asri, menjadikan Gunung Kidul sebagai tempat yang didambakan oleh wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata alam. Salah satu wisata alam yang ada di Gunung Kidul dan menjadi tempat favorit bagi wisatawan ialah gunung Nglanggeran atau lebih dikenal dengan Gunung Api Purba. Mengapa demikian dikatakan sebagai gunung api purba, karena gunung Nglanggeran merupakan gunung yang terbentuk sekitar 60 sampai 70 juta tahun yang lalu serta didominasi oleh batuan aglomerat dan breksi gunung api.

Hal yang menarik dari gunung api purba adalah legenda yang beredar di masyarakat sekitar tentang asal usul nama Nglanggeran yang berasal dari kata nglanggar yang artinya melanggar. Penamaan itu dilakukan karena pada saat itu ada sebuah perayaan syukuran hasil panen yang mengundang seorang dalang, tetapi warga sekitar malah merusak wayang si dalang. Kemudian si dalang merasa murka dan mengutuk warga sekitar menjadi wayang yang dibuang ke sebuah bukit yang kemudian dinamakan Nglanggeran. Menurut kepercayaan warga sekitar, gunung api purba tersebut dijaga oleh tokoh pewayangan Punokawan dan Kyai Ongko Wijoyo. Selain itu, adanya bebatuan besar di sekitar gunung Nglanggeran ini dipercaya warga sekitar sebagai tempat bertapa atau semedi pada Jumat Kliwon atau malam tahun baru Jawa. Arca yang menyerupai Ken Dedes ditemukan di sekitar gunung  api purba.

Letak gunung api purba ini berada di desa Nglanggeran, kecamatan Pathuk, kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Jarak yang harus ditempuh pengunjung dari kota Yogyakarta adalah 25 kilometer atau sekitar 45 menit. Untuk tiket masuknya dikenakan biaya Rp15.000,00/orang untuk tiket sore hari dan Rp20.000/orang untuk tiket malam hari serta kawasan wisata gunung api purba ini dikelola resmi oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran. Akses jalan yang dilalui pun cukup berkelok serta belum ada jalur angkutan umum yang menuju lokasi gunung api purba, sehingga pengunjung harus menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan.

Terdapat jalur pendakian khusus yang disediakan di sana, sedangkan jarak tempuh pendakian kurang lebih dua jam.  Pengunjung yang melalukan perjalanan sore juga bisa melihat matahari terbenam. Adanya papan petunjuk akan membuat pengunjung tidak mudah tersesat. Selain itu, bagi pengunjung atau wisatawan yang akan melakukan camping di gunung Nglanggeran ini juga diperbolehkan. Jangan lupa juga untuk melakukan panjat tebing atau rock climbing yang menantang. Pengunjung juga dapat menemukan tiga bangunan gardu panjang yang digunakan untuk mengeksplorasi pemandangan alam di gunung api purba dari ketinggian. Gunung lainnya yang berada di dalam gunung api purba ialah  gunung Kelir, gunung Bongos, gunung Gedhe, dan gunung Buchu. Dari beberapa gunung tersebut, pengunjung dapat menikmati sunrise di pagi hari dan sunset di sore hari.

Fasilitas yang terdapat di gunung Nglanggeran ini juga sudah lengkap. Di antaranya terdapat pusat informasi, posko kesehatan, pusat kuliner, balai pertemuan, fasilitas MCK, home stay atau penginapan, tempat ibadah, jalur pendakian, dan camping ground. Selain itu, masih di kawasan wisata gunung api purba, tidak jauh dari sekitar gunung api Nglanggeran terdapat sebuah embung, yaitu bangunan menyerupai kolam seperti telaga yang dinamakan embung Nglanggeran juga. Embung ini dapat dimanfaatkan saat musim kemarau untuk mengairi sawah penduduk. Pengunjung yang naik ke atas embung dapat melihat gunung api purba yang letaknya di seberang embung. Jadi, jangan lupa untuk mengunjungi gunung api purba Nglanggeran di Gunung Kidul ini.