Yogyakarta sangat terkenal dengan tempat wisatanya yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Tidak heran jika Yogyakarta selalu menjadi destinasi utama wisatawan yang ingin berlibur. Tidak hanya tempat wisata, Yogyakarta juga memiliki banyak wisata kuliner yang wajb dicicipi oleh pengunjung yang datang ke Yogyakarta. Jika Yogyakarta sudah sangat terkenal dengan makanan khasnya seperti bakpia, gudeg, oseng-oseng mercon, dan lainnya, cobalah sekali-kali Anda mencicipi makanan khas Gunung Kidul, yaitu salah satu kabupaten di provinsi DI. Yogyakarta yang juga memiliki banyak wisata kuliner. Kuliner khas Gunung Kidul juga tidak kalah enak dan patut dicoba jika Anda menginginkan rasa yang unik dan beda dari makanan yang lainnya. Berikut ini akan diulas beberapa makanan khas Gunung Kidul yang wajib Anda cicipi.

Gatot

Gatot adalah makanan tradisional khas Gunung Kidul dan kenal dengan makanan wong cilik (re: rakyat kecil). Bahan dasar gatot ialah berasal dari singkong yang disimpan lama dan dikeringkan, kemudian direndam menggunakan kapur sirih dan dikeringkan kembali dengan proses penjemuran ulang. Jika sudah kering, gatot mentah kemudian dikukus hingga matang selama 2 jam. Gatot yang sudah matang sudah bisa disantap dengan taburan kelapa parut. Warna gatot yang sudah matang ialah cokelat kehitam-hitaman dengan rasa yang gurih, terkadang sedikit pahit tetapi rasa tersebut adalah rasa khas yang dihasilkan dari makanan gatot.

Nasi Thiwul

Nasi thiwul adalah makanan khas Gunung Kidul yang bahan dasarnya juga berasal dari singkong. Pembuatannya hampir sama dengan gatot, hanya saja singkong yang sudah dikeringkan kemudian dikukus dan ditumbuk sehingga menyerupai nasi. Nasi thiwul ini bisa dimakan langsung dengan ditaburi parutan kelapa atau bisa juga disantap menggunakan lauk pauk yang cocok seperti sambal bawang, oseng-oseng daun melinjo pedas, bihun goreng, ataupun makanan lainnya.

Walang Goreng

Walang goreng adalah kuliner khas Gunung Kidul yang terbilang ekstrim, sebab walang sendiri dalam bahasa Indonesia berarti hewan belalang. Walang goreng atau belalang goreng adalah makanan khas yang digoreng dan memiliki protein dan gizi yang tinggi. Bumbu walang goreng ini pun juga sederhana, hanya ketumbar, bawang putih, dan garam. Banyak wisatawan yang memburu oleh-oleh walang goreng untuk obat ataupun sekedar buah tangan khas Yogyakarta. Selain itu, walang goreng dikemas dalam satu toples sehingga mudah untuk dibawa ke mana saja. Satu toples walang goreng bisa bertahan hingga satu mingguan. Rasa yang ditawarkan juga bervariasi, seperti original, pedas, dan manis. Cita rasanya ialah gurih, banyak pula yang mengatakan bahwa walang goreng hampir memiliki rasa yang sama dengan udang saat dimakan.

Jangan Lombok Ijo atau Sayur Lombok Ijo

Jangan dalam bahasa Indonesia berarti sayur, lombok berarti cabai, dan ijo berarti hijau. Makanan khas Gunung kidul ini terbuat dari tempe yang dipotong kecil-kecil kemudian ditambah dengan irisan cabai hijau yang sangat banyak dengan kuah santan kental. Cita rasa dari sayur lombok ijo ini ialah gurih, manis, dan pedas. Biasanya sangat cocok dihidangkan saat masih panas bersama nasi yang juga baru masak.

Sego Abang

Sego dalam bahasa Indonesia berarti nasi dan abang dalam bahasa Indonesia berarti merah, jadi sego abang adalah makanan khas Yogyakata berupa nasi merah. Sego abang adalah makanan yang asalnya dari beras merah. Sego abang memiliki gizi yang tinggi. Banyak petani di Gunung Kidul yang memanem beras merah, sehingga makanan ini banyak dikunjungi di daerah Gunung Kidul. Sego abang sebenarnya hampir sama dengan nasi putih, hanya warnanya saja yang berbeda. Sego abang ini cocok diliwet dan disantap dengan hidangan yang juga menggoda seperti sayur lombok ijo, oseng pedas kulit melinjo, dan lainnya.

Yogyakarta memang bukan hanya terkenal dengan tempat wisatanta yang eksotis, tetapi juga makanan khas Jogja atau kuliner Jogja yang juga wajib dicicipi para wisatawan. Liburan atau berwisata ke kota Yogyakarta memang belum lengkap rasanya jika tidak membawa buah tangan untuk orang-orang terdekat di tempat asal kita. Jika wisatawan mencari sesuatu yang khas atau oleh-oleh khas Yogyakarta yang dapat dibawa pulang, berikut ini ada beberapa makanan khas atau oleh-oleh yang bisa dibawa pulang dengan mudah, karena pengemasannya yang tidak begitu rumit dan mudah untuk dibawa kemana-mana.

Bakpia

Bakpia adalah makanan khas Yogyakarta yang sangat terkenal dan bisa dijadikan oleh-oleh. Bakpia terbuat dari bahan-bahan seperti kacang hijau dan gula yang dibalut dengan tepung, kemudian prosesnya dipanggang hingga menghasilkan tekstur yang keras di bagian luar dan lembut di bagian dalam. Selain rasa kacang hijau, saat ini banyak varian rasa lain yang ditawarkan sesuai selera seperti durian, cokelat, keju, nanas, dan masih banyak rasa lainnya. Satu dus isi bakpia bisa berisi sekitar 20 buah. Biasanya bakpia basah akan tahan paling lama sekitar satu mingguan jika ditaruh di lemari pendingin. Anda bisa menemukan toko oleh-oleh yang menjual bakpia dengan mudah.

Gudeg Kering atau Gudeg Kaleng

Siapa yang tidak mengenal gudeg Jogja? Semua orang pasti hampir mengenal kuliner yang satu ini. Kota Yogyakarta juga dikenal dengan Kota Gudeg karena gudeg adalah makanan khas Yogyakarta dari dulu. Gudeg terbuat dari bahan dasar nangka muda yang dimasak dengan santan hingga berwarna kecokelatan karena dimasak dengan daun jati. Gudeg ini juga biasanya disajikan dengan makanan sandingan seperti krecek, daging ayam kampung yang dibacem, tempe bacem, tahu bacem, dan telur ayam atau telur bebek bacem yang dimasak hingga teksturnya keras dan berwarna cokelat. Cita rasa dari gudeg ini ialah manis bercampur gurih. Gudeg Jogja sebenarnya terdapat beberapa jenis seperti gudeg basah dan gudeg kering. Bagi wisatawan yang ingin membawa pulang gudeg Jogja, bawalah gudeg yang sudah dikemas kalengan atau gudeg kering yang bisa tahan lama. Anda juga bisa menemukannya di tempat-tempat yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta.

Yangko

Yangko adalah makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari adonan tepung ketan dan dibalut dengan tepung gula. Rasa dari yangko sendiri ialah manis dan gurih dengan tekstur yang lembut dan kenyal. Bentuk yangko biasanya kotak atau persegi dengan warna yang sangat bervariasi, seperti kuning, merah, biru, hijau, dan warna lainnya. Yangko dapat dijadikan oleh-oleh alternatif yang patut Anda coba saat berkunjung ke Yogyakarta.

Geplak

Geplak atau kue geplak adalah kue tradisional khas Yogyakarta yang terbuat dari adonan kelapa parut, tepung beras, dan gula yang diolah menjadi satu. Cita rasa dari geplak ialah manis dan gurih dengan varian warna yang beragam seperti cokelat, hijau, merah, dan lainnya. Bentuk geplak seperti bulatan yang tidak sempurna dan kecil-kecil. Anda bisa menemukannya di setiap toko yang menjual makanan khas Yogyakarta.

Cokelat Monggo

Cokelat Monggo adalah makanan khas Yogyakarta yang belum lama menjadi banyak incaran para wisatawan karena keunikan cita rasa maupun kemasannya. Cokelat Monggo adalah cokelat lokal asli Indonesia yang bercita rasa Belgia atau memiliki rasa internasional. Cokelat Monggo menawarkan beberapa varian rasa, seperti white chocolate, caramello, macademia, marzipan, dan lainnya. Cokelat Monggo dapat dimasukkan ke dalam daftar oleh-oleh yang akan dibeli saat Anda berlibur ke kota Yogyakarta.