Desa Wisata Kasongan: Sentra Industri Keramik dan Gerabah Terbesar di Yogyakarta – Bagi pencinta kerajinan keramik dan gerabah, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke pusat sentra kerajinan keramik dan gerabah yang ada di Yogyakarta. Desa wisata Kasongan, merupakan sentra industri kerajinan keramik dan gerabah terbesar di Yogyakarta. Dahulu, desa Kasongan hanya menjadi tempat produksi berbagai macam kerajinan gerabah dan keramik, tetapi lama-kelamaan hingga saat ini desa Kasongan telah menjadi tempat pemasaran hasil kerajinan berbagai bentuk dari gerabah dan keramik, seperti guci, vas bunga, souvenir, figura, dan sebagainya. Masyarakat yang menguhuni desa Kasongan pun sebagian besar bermata pencaharian sebagai pengrajin gerabah maupun keramik.
Pada awalnya, kerajinan gerabah di desa ini belum berkembang pesat seperti saat ini. Pada tahun 1971, usaha kerajinan gerabah di sini mulai berkembang sejak seorang seniman besar Yogyakarta, Sapto Hudoyo, membina masyarakat Kasongan untuk mengembangkan kerajinan dari gerabah menjadi benda yang bernilai seni, berdaya guna, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Setelah itu, muncul usaha dengan nama Sahid Keramik yang mengembangkan keramik Kasongan dalam skala besar tahun 1980an.
Hasil kerajinan diproduksi di desa Kasongan ini cukup beragam dari bentuk dan jenisnya. Produksi berbagai macam kerajinan yang dibuat telah sampai ekspor ke mancanegara seperti negara-negara di Amerika dan Eropa. Bahkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun tidak ketinggalan untuk melakukan impor barang-barang kerajinan yang berasal dari Kasongan ini. Negara-negara maju di Asia pun, seperti Jepang dan Korea juga turut melakukan impor terhadap berbagai produk hasil kerajinan Kasongan.
Lokasi desa wisata atau pasar Kasongan ini terletak di Dukuh Kajen, Desa Kasongan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jarak pasar ini adalah 8 KM dari kota Yogyakarta atau 6 KM dari alun-alun utara menuju alun-alun selatan. Untuk akses jalan ke pasar Kasongan ini, pengunjung hanya tinggal menyelusuri jalan Bantul dari pusat kota Yogyakarta, kemudian pengunjung akan sampai pada KM 5,6 di Jalan Bantul. Tidak jauh dari situ, di sebelah barat ada sebuah koridor yang bentuknya seperti gapura berwarna merah yang bertuliskan Desa Wisata Kasongan.
Akomodasi ke arah pasar Kasongan ini juga cukup mudah. Pengunjung dapat menggunakan transportasi roda dua maupun roda empat. Pengunjung yang menggunakan transportasi umum, bisa menaiki bus arah Bantul dan turun di Kasongan. Dari arah kota Yogyakarta jarak yang ditempuh untuk mencapai Kasongan sekitar 30 menit atau setengah jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Pasar Kasongan ini biasanya buka mulai pukul 09.00 WIB dan tutup pada pukul 21.00 WIB. Tidak ada tarif yang dikenakan pengunjung saat mengunjungi pasar ini, biasanya pengunjung hanya perlu membayar tiket parkir jika membawa kendaraan pribadi. Pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan dari kerajinan gerabah atau keramik. Sambil berjalan kaki, pengunjung juga bisa sambil bertanya-tanya dengan pembuat kerajinan di sana dan melihat proses pembuatannya. Sebab, pengunjung yang datang ke desa Kasongan ini akan disambut ramah dengan para penjual kerajinan.
Sebagai sentra industri keramik, Kasongan telah menarik perhatian para pengunjung, wisatawan, khususnya para kolektor atau seni dan pecinta kerajinan keramik. Pengunjung akan disuguhi berbagai produk unggulan, seperti air mancur dan keramik guci. Keunikan pada setiap produk yang ditawarkan di sini ialah bahan alami yang digunakan dalam proses pembuatannya dan proses pengecatannya sebagai media sentuhan akhir. Kesan klasik dan artistik akan timbul menambah citra rasa dari pilihan warna dan motif yang dipilih pada setiap masing-masing produk. Harga yang ditawarkannya pun cukup relatif, tergantung tingkat kesulitan produksi dan besar kecilnya keramik yang digunakan. Kisaran harga mulai dari Rp5000,00 sampai jutaan rupiah bisa ditawarkan pada setiap kerajinan keramik di sini. Bagi pengunjung yang hanya akan membeli beberapa barang untuk oleh-oleh, souvenir, atau cindera mata untuk diberikan kepada orang-orang terdekat dapat membeli barang-barang yang mudah dibawa dan kecil serta harganya yang terjangkau, seperti asbak, patung mini, tempat lilin, dan semacamnya. Jangan lupa untuk mampir ke tempat ini jika pengunjung datang berwisata ke Yogyakarta.