Kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan selalu memilik daya tarik tersendiri sehingga banyak pengunjung yang ingin datang dan menikmati keseruan di sebuah hutan yang dipenuhi oleh tumbuhan pinus ini. Jaraknya yang tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta ini, bisa ditempuh kurang lebih sekitar satu jam perjalanan, bisa dijadikan referensi perjalanan wisata Anda saat berkunjung ke Yogyakarta. Akan tetapi, selain Hutan Pinus Mangunan, masih ada beberapa tempat di sekitar Hutan Pinus Mangunan yang dijadikan tempat wisata unik. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi yang lokasinya berada di sekitar Hutan Pinus Mangunan.

Puncak Becici

Karena lokasi Hutan Pinus Mangunan ada di dataran tinggi, maka tempat wisata di sekitarnya juga berada di puncak bukit atau berada di dataran tinggi. Puncak Becici merupakan sebuah bukit yang menghadirkan pemandangan hijau dengan udara yang begitu sejuk dan segar dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari tempat wisata Hutan Pinus Mangunan. Puncak Becici berada di Dusun Gunung Cilik, Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bukit yang dikembangkan enjadi tempat wisata ini memilik daya tarik tersendiri bagi siapapun yang berkunjung. Selain itu, tempat ini merupakan spot menarik yang cocok untuk mengabadikan momen sunset.  Bagi pengunjung yang akan menikmati suasana dan pemandangan di Puncak Becici ini tidak dikenakan biaya tiket masuk dan hanya membayar tiket parkir kendaraan.

Kebun Buah Mangunan

Kebun Buah Mangunan ini berada di Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat wisata ini menghadirkan pemandangan nan hijau yang membuat nyaman ditambah dengan udaranya yang sejuk dan alami. Meskipun nama tempat wisata ini ialah Kebun Buah Mangunan, tetapi pohon-pohon buah yang tumbuh di sekitar sini hanyalah pohon belimbing dan pohon rambutan. Fokus utama dari tempat wisata Kebun Buah Mangunan ini ialah gardu pandang yang keberadaan terdapat di atas bukit dan menjadi salah satu temat atau spot menarik dan terbaik yang dapat digunakan untuk melihat Geopark Gunung Sewu. Selain itu, Kebun Buah Mangunan juga dijadikan sebagai salah satu spot terbaik untuk melihat sunrise maupun sunset yang cantik di Yogyakarta. Untuk pengunjung yang akan menikmati pemandangan alam di Kebuh Buah Mangunan, akan dikenakan biaya atau tiket masuk sebesar Rp.5.000,00/orang, sedangkan ja operasional kawasan wisata Kebun Buah Mangunan dibuka pukul 04.30 hingga pukul 18.00 WIB setiap hari dari Senin hingga Minggu.

Bukit Panguk

Bukit Panguk ini lokasinya berada di desa yang sama dengan tempat wisata Kebun Buah Mangunan, di padukuhan Kediwung, Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemandangan yang akan Anda dapatkan saat mengunjungi Bukit Panguk sama dengan saat Anda mampir ke Kebun Buah Mangunan, yaitu pemandangan alam nan hijau dari Geopark Gunung Sewu. Jika Anda mengunjungi Bukit Panguk pada pagi hari sekaligus untuk menikmati momen sunrise, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan kabut yang menyelimuti kawasan Geopark Gunung Sewu.

Hutan Pinus Pengger

Nama Hutan Pinus Pengger ini mungkin belum begitu familiar di telingan wisatawan jika dibandingkan dengan Hutan Pinus Mangunan. Padahal lokasinya berada di kawasan yang sama denganh Hutan Pinus Mangunan dengan jarak kurang lebih 4 kilometer. Pengunjung yang datang ke tempat ini biasanya malam hari, karena ada sebuah spot di dekat pendopo yang menghadirkan pemandangan indah seperti di Bukit Bintang, Pathuk, Yogyakarta. Fasilitas yang ada di Hutan Pinus Pengger ini juga sudah terbilang lengkap, di antaranya gazebo, warung sederhana, mushala, toilet umum, ayunan, tempat duduk nyaman dari pohon pinus yang sudah mati

 

Banyak sekali tempat wisata hits dan populer di Yogyakarta. Dikatakan demikian, karena tempat wisata tersebut mulai banyak dikenal dan didatangi oleh wisatawan yang penasaran dengan tempatnya. Salah satu tempat wisata yang masih terbilang baru dan ramai dibicarakan oleh wisatawan ialah Hutan Pinus Mangunan atau Hutan Nganjir. Dari namanya saja sudah dapat dipastikan bahwa objek wisata ini menghadirkan suasana hutan yang dipenuhi dengan pohon-pohon pinus. Wisata Hutan Pinus Mangunan sangat cocok dikunjungi bagi Anda yang ingin beristirahat dari penatnya aktivitas dan rutinitas yang dijalani, karena tempat ini menghadirkan hawa pegunungan yang sejuk dan jauh dari solusi dan jarang ditemui di kota-kota besar.

Hutan Pinus Mangunan berada di Mangunan, Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat ini cocok dijadikan alternatif liburan bersama keluarga. Pengunjung yang datang bisa menikmati suasana hutan dengan udara yang segar dan alami serta bisa merasa nyaman duduk dengan santai di tempat duduk yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Selain itu, Anda dan keluarga juga bisa membawa perbekalan makanan dan minuman yang bisa dinikmati di sini sambil menggelar tikar dan duduk dengan santai.

 Tempat wisata Hutan Pinus Mangunan selain cocok digunakan untuk bersantai dengan keluarga , juga bisa digunakan untuk foto pre-wedding. Akan tetapi, akan dikenakan biaya tambahan dari sebagai tiket masuk atau tiket sewa tempat yaitu sebesar Rp50.000,00, sedangkan untuk pengunjung biasa yang akan menikmati suasana di Hutan Pinus Mangunan tidak dikenakan biaya atau tiket masuk kawasan wisata dan hanya dikenakan tarif parkir kendaraan. Untuk biaya parkir sepeda motor dikenakan tarif Rp3.000,00/kendaraan, mobil sebesar Rp10.000,00/kendaraan, dan bus sebesar Rp20.000,00/kendaran. Bagi pengunjung yang ingin menyewa hammock juga akan dikenakan tarif sebesar Rp10.000,00. Jam operasional tempat wisata Hutan Pinus Mangunan dibuka pukul 06.00 hingga pukul 17.30 WIB setiap hari dari Senin hingga Minggu.

Sebelum melakukan perjalanan menuju lokasi Hutan Pinus Mangunan, alangkah baiknya jika Anda mengecek kendaraan yang akan digunakan karena akses jalan menuju ke lokasi dipenuhi dengan tanjakan dan tikungan tajam yang cukup berbahaya. Selain itu, Anda harus berhati-hati jika hujan terjadi dan mengguyur kawasan Hutan Pinus Mangunan karena jalanan yang dilalui akan sangat licin. Setelah sampai di lokasi, pengunjung harap untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, maka buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Jangan sampai sampah yang Anda buang secara sembarangan dapat mencemari kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan sehingga bisa menimbulkan kerusakan alam sekitar.

Kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan ini berada di wilayah Resort Pengelolaan Hutan yang dipenuhi tumbuhan pinus. Banyak spot-spot menarik yang cocok digunakan sebagai tempat berfoto. Selain sebagai salah satu tempat tujuan pre-wedding, banyak anak-anak muda yang ingin mengabadikan momen dengan melakukan foto di beberapa spot seperti di deretan pinus yang tumbuh subur dan tertata dengan rapi. Tempat ini juga tidak kalah menarik dengan hutan-hutan yang sering dijadikan objek kamera seperti yang ada di luar negeri. Beberapa fasilitas yang bisa dinikmati dan digunakan oleh pengunjung yang datang di antaranya ialah gardu pandang, warung-warung sederhana, mushala, toilet atau WC umum, dan tempat parkir. Jadi, jangan lupa untuk meluangkan waktu Anda dan berkunjung ke tempat yang menarik ini untuk menambah referensi tempat perjalanan wisata Anda.

 

Pada tulisan sebelumnya sudah ada beberapa objek wisata menarik di sekitar candi Prambanan, selanjutnya tempat berikut ini juga akan membahas mengenai objek wisata menarik di sekitar candi Prambanan sebab banyak sekali wisata yang terdapat di sekitar candi Prambanan. Berikut ini merupakan beberapa tempat yang bisa Anda kunjungi saat berwisata ke Yogyakarta atau saat Anda melakukan wisata ke Candi Prambanan, Anda bisa mampir ke tempat-tempat berikut ini.

Candi Banyunibo

Candi Banyunibo berada di dusun Cepit, desa Bokoharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Untuk pengunjung yang akan melihat keindahan dan keunikan candi Banyunibo bisa membayar tiket masuk sebesar Rp2.000,00/orang. Candi Banyunibo sendiri memiliki satu bangunan candi induk yang arahnya menghadap ke barat dan memiliki enam bangunan candi pewara atau candi kecil sebagai candi pendamping yang letaknya sebelah timur dan selatan dari candi induk. . Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 yaitu pada masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno. Ciri khas candi Banyunibo salah satunya terdapat stupa di bagian atas candi yang merupakan ciri khas dari agama Buddha. Candi ini juga awalnya ditemukan dalam keadaan runtuh yang kemudian digali dan mulai diteliti tahun 1940. Candi Banyunibo masih sangat jarang diketahui dan dikunjungi oleh wisatawan karena belum terlalu tereksplor dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya yang sama-sama berada di satu kawasan, seperti candi Prambanan dan candi Ratu Boko.

Situs Arca Gupolo

Pengunjung yang kebetulan sedang melakukan perjalanan ke candi Prambanan, atau bahkan sedang berkunjung ke candi Ijo dan candi Barong bisa datang ke sebuah situs yaitu Situs Arca Gupolo. Situs yang terletak di dekat candi Ijo dan candi Barong ini cukup unik dan merupakan kumpulan dari 7 buah arca dalam agama Hindu. Patung Agastya adalah patung yang ditemukan oleh penduduk setempat di area situs tersebut dan kemudian diberi nama Gupolo. Penduduk setempat percaya bahwa Gupolo adalah sebutan untuk arca yang ukurannya raksasa yang biasanya bertugas sebagai penjaga pintu. Situs arca Gupolo ini terletak di dusun Sambirejo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya berada di tengah hutan di ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai lokasi situs ini, pengunjung harus menitipkan kendaraannya di rumah warga kemudian bisa melanjutkan perjalanan yang sedikit mendaki dan menuruni bukit dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang cukup licin.

Candi Barong

Candi Barong merupakan candi dengan corak agama Hindu dan berada di sisi tenggara komplek candi Ratu Boko. Candi ini terletak di bukit bernama Batur Agung pada ketinggian kurang lebih 199 meter dari permukaan laut. Lokasi candi Barong ada di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Barong diperkirakan dibangun pada abad ke-9 dan merupakan peninggalan kerajaan Medang pada periode Mataram. Untuk menikmati candi Barong ini, pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang untuk wisatawan domestik dan Rp10.000,00/orang untuk wisatawan mancanegara. Jam operasional candi Barong dibuka setiap hari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Candi Kalasan

Candi Kalasan sering disebut juga dengan sebutan candi Tara karena bangunan candi ini konon dipersembahkan untuk Dewi Tara. Candi Kalasan berada di Jalan Raya Yogya – Solo, Suryatmajan, Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Kalasan ini memang belum terlalu populer dibandingkan dengan candi lain yang berada di sekitar Prambanan. Candi ini merupakan candi Budha tertua di Yogyakarta. Pengunjung akan dikenakan tarif Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Siapa yang tidak mengenal kemegahan candi Prambanan? Candi tercantik di dunia selalu menjadi destinasi utama pengunjung wisatawan di Yogyakarta. Akan tetapi, siapa sangka jika di sekitar candi Prambanan juga terdapat beberapa objek wisata yang tidak kalah menarik dan bisa menambah daftar kunjungan Anda selama berwisata ke Yogyakarta. Berikut ini merupakan beberapa tempat wisata yang lokasinya berada di sekitar candi Prambanan.

Candi Ijo

Candi Ijo ini merupakan kompleks candi Hindu yang lokasinya berada kurang lebih empat kilometer ke arah tenggara dari candi Ratu Boko atau kurang lebih sekitar 18 kilometer dari arah timur pusat kota Yogyakarta. Alamat lengkap candi Ijo berada di Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Ijo memiliki hamparan rumput hijau yang luas, sehingga waktu yang cocok untuk mengunjungi candi ini ialah saat pagi hari atau sore hari. Bagi pengunjung yang akan menikmati wisata candi Ijo dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional candi Ijo ialah pukul 06.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari. Anda bisa menikmati sunset yang indah dan duduk di atas hamparan rumput hijau yang luas.

Candi Ratu Boko

Wisata selanjutnya juga tidak kalah menarik, yaitu candi Ratu Boko. Candi ini berada di dataran tinggi, sehingga pemandangan di sekitar candi akan terlihat dengan jelas. Lokasi candi Ratu Boko ada di Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kompleks candi Ratu Boko ini bisa dibilang unik dan cocok digunakan untuk berfoto. Untuk menikmati wisata candi Ratu Boko ini, pengunjung berkategori wisatawan lokal akan dikenakan tarif Rp25.000,00/orang, kategori anak kecil usia 4 hingga 6 tahun dikenakan biaya Rp12.500,00/orang, sedangkan wisatawan asing dikenakan tarif USD. 13/orang. Jam operasional wisata candi Ratu Boko ini dibuka setiap hari dari Senin hingga Minggu pukul 06.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Tebing Breksi

Siapa sangka jika tempat bekas penambangan batu kapur bisa dijadikan sebagai tempat wisata yang menarik dan dilirik oleh para wisatawan karena penasaran dengan tempat ini. Tebing Breksi dahulu merupakan tempat penambangan batu kapur masyarakay sekitar yang kemudian mendapat larangan dari pihak pemerintah karena tidak boeh melakukan penambangan di daerah tersebut sehingga penambangan dihentikan. Akan tetapi, tempat ini bisa disulap oleh kreativitas masyarakat sekitar menjadi tempat wisata yang unik dan menarik. Alamat lengkap tempat wisata Tebing Breksi berada di Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk jam operasional wisata Tebing Breksi buka setiap hari. Tempat ini cocok digunakan untuk melihat sunset.

Candi Sambisari

Candi Sambisari ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seseorang bernama Karyowinangun saat mencangkul di sawah dan cangkul miliknya membentuk sebuah batu besar yang memiliki patahan di permukaannya. Karena penasaran, masyarakat dan Dinas Kepurbakalaan yang mengetahui hal itu kemudian menetapkan tempat tersebut sebagai suaka purbakala. Lokasi candi Sambisari ini berada di Jalan Sambisar Kadirojo, Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk masuk kawasan candi Sambisari, pengunjung dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang. Jam operasional candi Sambisari dibuka dari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari dan tutup pada hari Minggu.

Candi Plaosan

Tempat wisata candi Plaosan berada di Jalan Candi Plaosan, Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah ini merupakan candi Budha yang dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahuluan. Candi Plaosan ini terbagi dua, yaitu candi Plaosan Kidul dan candi Plaosan Lor. Biaya masuk candi Plaosan ialah sebesar Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional dibuka pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap hari.

Candi Banyunibo

Candi Banyunibo berada di dusun Cepit, desa Bokoharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Untuk pengunjung yang akan melihat keindahan dan keunikan candi Banyunibo bisa membayar tiket masuk sebesar Rp2.000,00/orang. Candi Banyunibo sendiri memiliki satu bangunan candi induk yang arahnya menghadap ke barat dan memiliki enam bangunan candi pewara atau candi kecil sebagai candi pendamping yang letaknya sebelah timur dan selatan dari candi induk. . Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 yaitu pada masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno. Ciri khas candi Banyunibo salah satunya terdapat stupa di bagian atas candi yang merupakan ciri khas dari agama Buddha. Candi ini juga awalnya ditemukan dalam keadaan runtuh yang kemudian digali dan mulai diteliti tahun 1940. Candi Banyunibo masih sangat jarang diketahui dan dikunjungi oleh wisatawan karena belum terlalu tereksplor dibandingkan dengan candi-candi besar lainnya yang sama-sama berada di satu kawasan, seperti candi Prambanan dan candi Ratu Boko.

Situs Arca Gupolo

Pengunjung yang kebetulan sedang melakukan perjalanan ke candi Prambanan, atau bahkan sedang berkunjung ke candi Ijo dan candi Barong bisa datang ke sebuah situs yaitu Situs Arca Gupolo. Situs yang terletak di dekat candi Ijo dan candi Barong ini cukup unik dan merupakan kumpulan dari 7 buah arca dalam agama Hindu. Patung Agastya adalah patung yang ditemukan oleh penduduk setempat di area situs tersebut dan kemudian diberi nama Gupolo. Penduduk setempat percaya bahwa Gupolo adalah sebutan untuk arca yang ukurannya raksasa yang biasanya bertugas sebagai penjaga pintu. Situs arca Gupolo ini terletak di dusun Sambirejo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasinya berada di tengah hutan di ketinggian 195 meter di atas permukaan laut. Untuk mencapai lokasi situs ini, pengunjung harus menitipkan kendaraannya di rumah warga kemudian bisa melanjutkan perjalanan yang sedikit mendaki dan menuruni bukit dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang cukup licin.

Candi Barong

Candi Barong merupakan candi dengan corak agama Hindu dan berada di sisi tenggara komplek candi Ratu Boko. Candi ini terletak di bukit bernama Batur Agung pada ketinggian kurang lebih 199 meter dari permukaan laut. Lokasi candi Barong ada di Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Barong diperkirakan dibangun pada abad ke-9 dan merupakan peninggalan kerajaan Medang pada periode Mataram. Untuk menikmati candi Barong ini, pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp5.000,00/orang untuk wisatawan domestik dan Rp10.000,00/orang untuk wisatawan mancanegara. Jam operasional candi Barong dibuka setiap hari pukul 07.00 hingga pukul 17.00 WIB.

Candi Kalasan

Candi Kalasan sering disebut juga dengan sebutan candi Tara karena bangunan candi ini konon dipersembahkan untuk Dewi Tara. Candi Kalasan berada di Jalan Raya Yogya – Solo, Suryatmajan, Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Kalasan ini memang belum terlalu populer dibandingkan dengan candi lain yang berada di sekitar Prambanan. Candi ini merupakan candi Budha tertua di Yogyakarta. Pengunjung akan dikenakan tarif Rp5.000,00/orang, sedangkan jam operasional dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Kabupaten Gunung Kidul di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memang sangat terkenal dengan wisata pantainya yang masih sangat alami dan indah. Akan tetapi, selain deretan wisata pantai yang sangat terkenal, wilayah Gunung Kidul juga memiliki beberapa wisata alam berupa air terjun. Salah satu air terjun yang sangat terkenal dan populer di Gunung Kidul Yogyakarta ialah air terjun Sri Gethuk. Lokasi air terjun Sri Gethuk ini tepatnya berada di desa Bleberan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, banyak yang penasaran dengan air terjun Sri Gethuk ini karena banyak yang mengenal bahwa air terjun Sri Gethuk merupakan Green Canyon Yogyakarta.

Selain itu, air terjun Sri Gethuk ini sebenarnya bernama air terjun Slempret, tetapi orang-orang terlanjur mengenal air terjun ini dengan sebutan Sri Gethuk. Udara yang sangat sejuk dan berada jauh dari kota, menjadikan tempat ini sebagai destinasi wisata untuk menghilangkan penat setelah lelah dengan rutinitas yang dijalani. Air terjun Sri Gethuk memiliki ketinggian kurang lebih setinggi 50 meter dari atas tebing yang cukup tinggi. Untuk mencapai air terjun, pengunjung bisa menyusuri jalan setapak yang penuh terjal atau bisa juga melewati sungai Oya dengan menaiki perahu. Kebanyakan pengunjung memilih untuk menaiki perahu karena bisa menikmati pemandangan dan suasana dengan santai.

Untuk bisa menikmati air terjun Sri Gethuk ini, pengunjung akan dikenakan tarif yang bisa terbilang sangat terjangkau. Untuk sekali masuk, pengunjung akan dikenakan biaya Rp7.000,00/orang. Selain itu, jam operasional wisata air terjun Sri Gethuk ini buka sekitar pukul 07.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB setiap hari dari Senin hingga Minggu. Setelah itu, Anda dapat menikmati suguhan pemandangan yang begitu menakjubkan, sebab air terjun Sri Gethuk berada di antara sungai Oya yang dikelilingi oleh area persawahan nan hijau serta airnya selalu mengalir jernih tanpa mengenal musim apapun. Hal yang cukup unik dari air terjun Sri Gethuk ini salah satunya mengenai penamaan dari wisata air terjun sendiri. Penamaan air terjun Sri Gethuk berdasarkan cerita dari masyarakat sekitar, air terjun tersebut merupakan tempat penyimpanan sebuah kethuk atau salah satu instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro. Pada waktu tertentu, beberapa masyarakat yang berada di padukuhan Menggoran sering mendengar suara gamelan yang mengalim dari arah air terjun. Oleh karena itu, berdasarkan cerita yang dipercayai masyarakat tersebut, munculah nama air terjun Sri Gethuk.

Bagi siapapun yang ingin mendengar suara alam yang sangat natural, air terjun Sri Gethuk merupakan pilihan tempat yang cocok. Anda bisa datang bersama keluarga maupun teman-teman. Jika Anda ingin melakukan perjalanan menuju air terjun Sri Gehuk dengan leluasa, sebaiknya Anda menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil. Selain itu, akses jalan menuju air terjun Sri Gethuk ini bisa dibilang cukup mudah. Banyak plang atau papan petunjuk jalan yang akan mengarahkan perjalanan Anda menuju lokasi. Selain itu, akses jalan yang dilalu juga tidak terlalu sulit karena jalan sudah cukup bagus. Jangan lupa untuk membawa perbekalan pribadi Anda, karena lokasi air terjun Sri Gethuk sedikit masuk ke dalam dan jauh dari warung-warung. Anda bisa menikmati perbekalan makanan yang Anda bawa secara pribadi sambil menikmati suasana syahdu seolah-olah menyatu dengan alam di tempat wisata air terjun Sri Gethuk. Hal yang perlu diingat, tetaplah menjaga kebersihan lingkungan setempat.